Keberadaan produk-produk yang dhasilkan oleh perusahaan
Tahitian Noni tidak lepas dari adanya kandungan Morinda Citrifolia atau yang
dikenal dengan nama NONI. Sejak dahulu
noni memang dikenal sebagai bahan obat.
Bahkan para leluhur dari orang-orang yang mendiami kepuluan asia pasific
menganggap noni sebagai tanaman dewa.
Seiring perkembangan jaman, mulai banyak penelitian yang
mendukung manfaat tanaman ini sebagai: antiradang, antihistamin, antijamur, AB,
antiviral, antikanker, hipotensif, pain killer, meningkatkan daya tahan tubuh,
diuretik, peluruh haid, pembersih darah, antiseptik, pelembut kulit, pereda
batuk.
Zat Aktif
Buah noni mengandung lebih 200 zat aktif. Beberapa di antaranya: alkaloid
(triterpenoid, proxeronine), polysaccharide (damnacanthal), sterol, coumarin,
scopoletin, ursolic acid, linoleic acid, caproic acid, caprylic acid, iridoid,
asperuloside, vitamin (C, A, karoten).
Juga terdapat golongan anthraquinones seperti: nordamnacanthal,
morindone, rubiadin, rubiadin-1-methyl ether, dan anthraquinone glycoside. Iridoid adalah komponen paling besar dan
utama di dalam Tahitian Noni.
Hadirnya terminologi Iridoid sejal dilaunching di tahun 2010
memberikan banyak wacana baru di tengah perkembangan bisnis Tahitian Noni
International (kini: Morinda Bioactives) yang mendunia ini. Oleh karena itu, sebuah Simposium Iridoid
satu-satunya yang pernah ada dalam dunia penelitian digelar dan disponsori oleh
TNI dengan tujuan semakin banyak para peneliti memahami akan Iridoid dan
bagaimana komponen ini menjadi bioactive yang terus berkembang penemuannya
dalam dunia ilmu pengetahuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar